Apa kabar iman?
Masihkah ia senantiasa tertaut pada-Nya?
Apa kabar hati?
Masihkah engkau sebening embun di pagi hari?
Apa kabar waktumu hari ini?
Masihkah ia termanfaatkan untuk hal-hal yang berarti?
Mari sejenak merenung, mengingat kembali waktu-waktu yang telah kita lalui sejak terbitnya matahari sampai tenggelam kembali. Apakah waktu yang telah kita lewati termanfaatkan dengan hal-hal penuh kebaikan? Ataukah sebaliknya, waktu kita terbuang sia-sia? Ya, kadang kita perlu berpikir, ketika Allah masih menganugerahkan kita waktu untuk hidup, maka banyak hal yang bisa kita lakukan. Apakah akan menggunakan waktu kita dengan sebaik-baiknya sembari merajut mimpi-mimpi yang telah kita miliki ataukah membiarkannya berlalu tanpa hal yang berarti.
Terkadang banyak orang yang merasa senang ketika memiliki banyak waktu luang untuk melakukan aktivitas yang menjadi kesenangan pribadinya. Banyak cara yang bisa dilakukan, antara lain nge-game, nonton TV, baca buku, refreshing, kumpul dengan teman, berbelanja di pusat perbelanjaan, dan masih banyak yang lainnya. Ketika hal tersebut bermanfaat, maka tak menjadi masalah. Namun bayangkan, misalnya ketika yang dilakukan adalah nge-game atau nonton TV seharian maka hal tersebut tidak produktif sama sekali, padahal masih banyak hal-hal positif lainnya yang bisa kita lakukan.
Disisi lain ada juga orang yang sangat hati-hati dalam menggunakan waktunya. Tiap menit baginya adalah sebuah ladang pahala yang kelak bisa membawanya menuju surga Allah. Sudah ada sederet agenda yang menanti untuk dilaksanakan dan diselesaikan, mulai dari bangun tidur hingga menjalang tidur lagi. Tentunya banyaknya agenda yang ia lakukan bukan semata-mata untuk kepentingan dirinya sendiri, namun juga bermanfaat untuk orang lain. Diamnya adalah berpikir, bicaranya adalah dzikir.
Kita ada diposisi yang mana? Mari kita renungkan.
Bersyukurlah ketika Allah masih menganugerahi kita banyak aktivitas yang bermanfaat, karena itu berarti kau tak perlu berpikir, hari ini mau melakukan apa karena sudah ada sederet agenda yang siap untuk dilaksanakan dan diselesaikan dengan sebaik-baiknya.
Seperti kalimat yang menyatakan, ketika kita tidak disibukkan dengan kebaikan, maka kita akan disibukkan dengan kemaksiatan.
#Sebuah renungan di senja hari
@nikenharena