Blogroll
Blog List
About
Kamis, 02 Juli 2015
Memakna Ramadhan sebagai Bulan Penuh Ampunan
Tak terasa bulan Ramadhan kini tengah melampaui separuh perjalanan. Ditandai dengan sinar sang dewi malam yang memancarkan cahaya begitu terangnya menyapa ke seluruh atap bumi. Harus sedih atau senang?
Bulan mulia penuh rahmat dan ampunan yang selama sebelas bulan lamanya dinanti oleh para penduduk muslim di seantero negeri, kini perlahan bergerak meninggalkan diri yang penuh alpa ini. Sejauh mana aktvitas yang telah mewarnai hari-hari kita di separuh perjalanan ini? Penuh amalan ibadah kebaikan ataukah sebaliknya? Mari kita renungkan dalam hati.
Mari sejenak merenung, tentang dosa-dosa yang masih melekat.
Renungkanlah, bahwa tiap maksiat ataupun dosa yang manusia lakukan, meski tak ada seorang pun yang melihatnya, ingatlah bahwa tak ada yang luput dari pengawasan-Nya. Namun, sebagai manusia biasa kita tak perlu mengasingkan diri, menyepi hingga ke goa untuk menghindarinya. Karena godaan pada tiap muslim untuk melakukan maksiat tak memandang waktu dan tempat.
Hal terpenting yang harus dilakukan adalah perlunya setiap muslim mempertebal iman kepada Allah SWT dan berniat untuk tidak melakukan maksiat maupun dosa yang dilarang oleh-Nya.
Sebagai manusia biasa, kita pasti tak luput dari dosa, baik yang disengaja atau pun tidak. Ketika hal itu terjadimaka taubat adalah solusinya. Meminta ampun kepada-Nya dengan taubat nasuha, taubat yang sebenar-benarnya serta berjanji untuk tidak mengulanginya lagi. Taubat setiap saat hendaknya juga menjadi agenda rutin bagi setiap muslim, karena kita yakin bahwa Allah SWT Maha Pengampun atas tiap dosa yang kita lakukan asalkan kita mau bertaubat.
Sepenggal lirik yang menyayat hati, sebuah harapan pada-Nya.
Oh, Allah, aku bukanlah ahli surga
Juga tak mampu menahan siksa neraka
Kira-kira makna yang kutangkap dari penggalan syair itu adalah sebagai berikut:
aku bukanlah ahli surga karena dosaku yang menggunung tinggi, namun aku juga tak kuat menahan panasnya siksa api neraka, Ya Allah Ampunilah dosaku dan perkenankanlah aku masuk ke dalam surga-Mu. Aamiin.
Mari separuh waktu terakhir bulan penuh rahmat dan ampunan ini kita maksimalkan ibadah, melakukan kebaikan yang bisa kita lakukan serta berdo dan memohon ampunan-Nya.
Jangan biarkan, waktu berharga ini terbuang sia-sia.
Jadikan tiap detiknya bermakna, karena ia begitu berharga.
#Ramadhan
Wallahu a'lam bishshowab.
*Sepenggal intisari dari kultum tarawih malam ke 16 Ramadhan @ MUA
Categories
#SelfReminder,
Cerita Ramadhan ^_^,
Keping Puzzle ^_^
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar