“Menjadi Guru yang Kreatif, Inovatif, dan
Inspiratif? Why Not?”
oleh: Niken Harena
Menjadi
seorang guru adalah sebuah pilihan. Pilihan bagi orang yang siap berbagi atas
tiap ilmu, semangat dan inspirasi yang ia punya kepada anak didiknya.
Barangkali bagi sebagian orang, profesi guru belum sepenuhnya dianggap sebagai
profesi yang menjanjikan secara materi, namun bagi yang sudah terjun langsung
untuk mendidik siswa setiap harinya bahkan mungkin sudah berpuluh-puluh tahun
lamanya menjadi guru adalah suatu hal yang membahagiakan.
Bagaimana
tidak? Setiap hari bertemu dengan berbagai macam karakter anak-anak, kadang
rame, kadang tenang, kadang bersemangat belajar karna ingin tahu ilmu baru.
Sebagai seorang manusia biasa, ada kalanya timbul rasa jenuh atau dalam kondisi
sedang menghadapi berbagai masalah pribadi dalam rumah tangganya. Namun sebagai
seorang guru, harus mampu memanajemen dirinya untuk tetap tenang dan bersemangat
ketika mengajar. Karena ia akan menjadi teladan bagi anak didiknya. Apa pun kondisinya ia harus tetap semangat
mengajar dan mendidik agar para anak didiknya tak hanya pandai dalam materi
pelajaran namun juga menjadi pribadi yang baik akhlaknya.
Setiap
hari ia bisa memberikan ilmu-ilmu baru tentang materi pelajaran maupun
pengalaman sehari-hari yang penuh dengan nilai kebaikan. Jika anak-anak menerapkannya dalam
kehidupan sehari-hari, hal itu kelak akan menjadi tabungan akhirat baginya,
yaitu ilmu yang bermanfaat. Sungguh indah bukan?
Seperti
acara yang ditayangkan oleh sebuah stasiun televisi yang kusaksikan tadi
malam, namanya Kick Andy, episode kali ini mengangkat tema tentang "Guru
Kreatif dan Inovatif." Menciptakan
pembelajaran baru yang lebih menarik kini menjadi tantangan yang dihadapi para
profesional dalam segala bidang. Begitu juga dalam bidang pendidikan. Guru-guru
saat ini ditantang untuk bisa merebut hati para siswa untuk mencintai pelajaran
di sekolah melalui metode inovatif dan kreatif.
Ada
tiga narasumber pada episode kali ini. Ibu Saara Suaib Hanafi seorang guru di
salah satu SMP di Bekasi, Ibu Rahayuningsih merupakan seorang guru SMK di
Surakarta dan Ibu Puji Riswati guru PAUD di Pekalongan. Berikut ini cuplikan
prestasi mereka yang saya peroleh dari websitenya
Kick Andy.
Ibu Saara Suaib Hanafi yang merupakan Guru
Bahasa Inggris yang saat ini aktif mengajar di SMP Islam Al Azhar 9 Kemang
Pratama Bekasi, untuk menarik minat siswanya dalam pelajaran bahasa Inggris,
guru berusia 40 tahun ini menciptakan proyek bernama Peace Postcard. Proyek
kolaborasi Peace Postcard ini pula
yang menghantarkan Saara menjadi salah satu peserta dari Indonesia yang
mengikuti kompetisi guru tingkat internasional yang diadakan Microsoft, yaitu
Microsoft Global Education yang berlangsung di Barcelona, Spanyol beberapa
waktu lalu. Tidak tanggung-tanggung, dalam kompetisi ini Saara beserta timnya
yang terdiri dari berbagai negara, berhasil menjadi pemenang dalam kategori
Learn a-thon, dengan menciptakan proyek pembelajaran bertema Gender Equality.
Ibu Rahayuningsih, guru SMK Muhammadiyah 4
Surakarta ini membuat Simulasi Kesadaran
Berkonstitusi, untuk mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn). Sadar
bahwa mata pelajaran yang dipimpinnya tidak menarik dan cenderung membosankan,
guru yang akrab di sapa Bu Yayuk ini tertantang untuk menciptakan metode
pembelajaran yang menarik minat siswanya. Dan terbukti, simulasi yang didisain
seperti bermain monopoli ini berhasil diminati dan juga mudah dipahami oleh siswa
didiknya. Metode kreatif ciptaan wanita yang akrab disapa Bu Yayuk ini bahkan
telah diakui dan berhasil menjadi Juara I dalam Lomba Kreativitas Guru Tingkat
Nasional pada tahun 2013 lalu.
Ibu Puji Riswati yang merupakan seorang
guru PAUD di TK Muslimat NU Masyithoh 15 Sukorejo Pekalongan, menciptakan
sebuah ‘peti ajaib’ yang diberi nama Loker
Divergen. Loker Divergen ini merupakan Alat Permainan Edukatif (APE) yang
terdiri dari aneka jenis permainan edukatif, sekaligus berfungsi sebagai tempat
menyimpan berbagai jenis APE tersebut. Beberapa
jenis permainan yang terdapat dalam Loker Divergen ini antara lain pengenalan
atau klasifikasi warna dan bentuk, mencari jejak, puzzle, wayang dua sisi, dan
masih banyak lagi. Melalui Loker Divergen ini, Puji Riswati membantu
perkembangan anak usia dini dalam 5 aspek yaitu aspek kognitif, fisik motorik,
bahasa, sosial emosional, serta nilai moral keagamaan. Inovasi kreatif karya
mantan TKW ini juga telah diakui dan berhasil menjadi Juara I dalam Lomba
Pengembangan Alat Permainan Edukatif (APE) untuk Pendidikan Anak Usia Dini
(PAUD) pada tahun 2013.
Alhamdulillah,
sekenario Allah memang sangat indah, hingga menuntun saya untuk menyimak acara
Kick Andy tadi malam dan bisa mengenal ketiga sosok inspiratif tersebut. Bahkan
kini saya sudah berteman dengan guru inspiratif tersebut di media sosial
Facebook. Semoga bisa menambah semangat saya untuk terus belajar dan
memperbaiki diri agar kelak menjadi guru yang dirindukan oleh anak didiknya.
Semoga
sebagai calon guru atas izin Allah SWT, kelak saya (@nikenharena) bisa menciptakan kreasi,
inovasi dan bisa menginspirasi anak didik saya untuk membentuk manusia yang tak
hanya pandai secara materi namun juga baik akhlaknya. Aamiin.