Blogroll
Blog List
About
Rabu, 22 Oktober 2014
Hujan Dini Hari
Di keheningan malam, hujan datang menyapa bumi dan seisinya
Memberi kesejukan pada jiwa--jiwa yang rindu akan kesejukan
Tanda bahwa kemarau panjang kan segera berakhir
Hadirnya memberi pasokan sumber kehidupan bagi makhluk-makhluk-Nya
Menyemai siklus kehidupan baru
Terbayang sudah dipandangan
Tunas-tunas bermunculan
Bunga-bunga bermekaran
Juga kupu-kupu melintas, menghias alam semesta
Tanaman meranggas pada hutan-hutan kan segera tumbuh kembali
Memulai fase kehidupan baru yang selama ini dinanti
Juga para petani kan segera mengolah sawahnya kembali
Menyemai benih-benih padi
Merawatnya, hingga masa panen tiba
Menanti sebutir nasi untuk umat manusia
Kesyukuran harus senantiasa dipanjatkan
Untuk-Nya Maha Pencipta
***
Smg, 231014 (01.18)
Categories
Keping Puzzle ^_^,
PuisiQu ^_^
Selasa, 21 Oktober 2014
Rindu Ilalang
-Rindu Ilalang-
(Hujan sore hari, 20 Okt 14)
Berbulan-bulan ilalang menanti hadirnya.
Namun apa daya tak ada kabar tak ada tanda-tanda. Mentari bersinar dengan hangatnya. Angin masih bertiup seperti biasa. Juga awan yang masih teduh dan setia menaungi semesta
Namun ilalang tetap menanti, pasti ia kan menyapanya suatu saat nanti. Berbekal keyakinan pada Illahi Robbi. Suatu saat hadirnya kan mengakhiri gersangnya kemarau panjang ini.
Sore ini, tak ada tanda-tanda ia kan tiba
Tanpa angin kencang, tanpa suara guruh menggelegar, juga sinar mentari yang masih bersinar dengan teriknya. Tetiba yang dinanti datang menyapa, walau hanya sebentar saja. Lima menit lamanya.
Bagi ilalang itu tak mengapa. Baginya itu lebih dari cukup tuk menghapus gersangnya jiwa di kemarau panjang kali ini. Membawa kesejukan, menjawab rindu dihatinya. Alhamdulillah, takdir Tuhan menyapa, perkenankan ilalang berjumpa dengan hujan.
(Hujan sore hari, 20 Okt 14)
Berbulan-bulan ilalang menanti hadirnya.
Namun apa daya tak ada kabar tak ada tanda-tanda. Mentari bersinar dengan hangatnya. Angin masih bertiup seperti biasa. Juga awan yang masih teduh dan setia menaungi semesta
Namun ilalang tetap menanti, pasti ia kan menyapanya suatu saat nanti. Berbekal keyakinan pada Illahi Robbi. Suatu saat hadirnya kan mengakhiri gersangnya kemarau panjang ini.
Sore ini, tak ada tanda-tanda ia kan tiba
Tanpa angin kencang, tanpa suara guruh menggelegar, juga sinar mentari yang masih bersinar dengan teriknya. Tetiba yang dinanti datang menyapa, walau hanya sebentar saja. Lima menit lamanya.
Bagi ilalang itu tak mengapa. Baginya itu lebih dari cukup tuk menghapus gersangnya jiwa di kemarau panjang kali ini. Membawa kesejukan, menjawab rindu dihatinya. Alhamdulillah, takdir Tuhan menyapa, perkenankan ilalang berjumpa dengan hujan.
Rabu, 15 Oktober 2014
Menanam Benih-Benih Kebaikan
Hidup di dunia ini hanya sementara.
Ibarat kata hanya tempat pemberhentian dalam sebuah perjalanan.
Dalam pepatah Jawa disampaikan bahwa:
"urip ning donya iku mung mampir ngombe" atau dalam bahasa Indonesianya
"hidup di dunia ini hanya untuk mampir minum".
Maksud dari pepatah atau ungkapan tersebut adalah hidup di dunia ini hanya sementara.
Di pemberhentian yang sementara ini kita harus mengumpulkan sebanyak-banyaknya bekal untuk perjalanan selanjutnya, yaitu kehidupan yang kekal di akhirat kelak.
Bekal apa yang harus kita kumpulkan?
Bekal terpenting yang harus bawa adalah keimanan dan amal kebaikan kita.
Adanya keimanan kepada Allah SWT di kehidupan yang sementara ini maka kita akan berjalan sesuai dengan perintah-Nya. Menjalankan segala perintah dan menjauhi segala larangan-Nya. Diantaranya dengan senantiasa melakukan ibadah dan berbuat kebaikan.
Kewajiban seorang manusia hidup di dunia ini adalah untuk beribadah kepada Allah SWT.
Seperti yang telah difirmankan Allah dalam QS. Adz-Dzariat ayat 56, yang artinya:
"Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku."
Tujuan diciptakannya jin dan manusia adalah untuk beribadah kepada Allah SWT. Ibadah-ibadah yang harus dijalankan adalah ibadah yang bersumber pada Al-Qur'an dan Ash-Shunah. Ibadah yang kita lakukan diantaranya ibadah wajib dan ibadah sunah yang pelaksanaannya harus sesuai dengan yang telah dicontohkan oleh Rasulullah Muhammad SAW.
Di dunia yang sementara ini kita harus banyak menanam benih-benih kebaikan, yaitu dengan berbuat baik kepada sesama, memperbanyak sedekah, melakukan hal-hal yang bermanfaat. Meskipun kadang hasilnya tak bisa kita nikmati sekarang, semoga kelak di surga-Nya kita bisa memanen benih-benih kebaikan yang telah kita tanam di dunia. Aamiin.Wallahu a'lam bish-shawab
Categories
Keping Puzzle ^_^
Rabu, 08 Oktober 2014
Energi Pagi
"Semburat sinar menelisik diantara dedaunan hijau. Memberi cahaya diantara gelapnya rerimbunan pohon-pohon kehidupan. Pagi, selalu bisa memberi energi untuk berbuat lebih baik lagi."-kepingPuzzle-Niken Harena
Pagi selalu memberi energi.
Energi positif yang membuat kita bersemangat untuk menjalani hari dengan sederet agenda kebaikan.
Tentunya energi itu tak serta merta muncul. Energi positif yang kita rasakan muncul karena adanya kesyukuran kita atas nikmat yang telah Allah beri, juga adanya harapan dan rasa optimisme bahwa hari ini kita bisa berbuat dan berkarya lebih baik dari hari kemarin. Yakin, bahwa Allah akan memberikan yang terbaik untuk kita.
Pagi selalu memberi energi.
Energi positif yang membuat kita bersemangat untuk menjalani hari dengan sederet agenda kebaikan.
Tentunya energi itu tak serta merta muncul. Energi positif yang kita rasakan muncul karena adanya kesyukuran kita atas nikmat yang telah Allah beri, juga adanya harapan dan rasa optimisme bahwa hari ini kita bisa berbuat dan berkarya lebih baik dari hari kemarin. Yakin, bahwa Allah akan memberikan yang terbaik untuk kita.
Minggu, 05 Oktober 2014
Perjalanan Menggapai Mimpi, Ibarat Lomba Lari
Perjalanan menggapai mimpi itu ibarat lomba lari. Perjalanan kita untuk
mencapai finish, dimulai dengan satu langkah pertama dari garis start
kemudian terus melangkah dan berlari untuk mencapai garis finish.
Kadangkala di tengah perjalanan kita merasa capek, ada sedikit
kendala dan itu membuat kita ingin istirahat atau minimal mengurangi
kecepatan langkah kita untuk menghemat energi. Tentu hal tersebut tak masalah
jika istirahatnya sebentar kemudian lanjut melangkah lagi.
Ketika kita masih berusaha melangkah dengan mengerahkan segala kemampuan dan energi yang ada, maka jarak posisi kita
saat ini dengan garis finish semakin dekat. Mungkin kita tidak akan menjadi
pemenang pertama, tapi paling tidak kita masih berkesempatan untuk mencapai garis
finish tersebut.
Berbeda ketika di tengah perjalanan, karena merasa
lelah kemudian kita menyerah. Bagaimana kita bisa mencapai garis finish jika kita tak melanjutkan langkah?
So, teruslah melangkah sejengkal demi sejengkal untuk
melanjutkan perjalanan meraih mimpi, karena ketika kita menyerah saat ini, maka
semua tlah usai. Bukankah Allah SWT tak hanya melihat hasil namun melihat
proses kita dalam mencapai hasil tersebut?
Tak ada yang sia-sia jika kita tlah berusaha semaksimal mungkin dan tentunya diiringi doa kepada Allah SWT serta restu dari kedua orang tua. Bersemangatlah untuk terus melangkah menggapai mimpi dan menyerahkan hasilnya pada Illahi Robbi.
***
-Sebuah catatan yang sebenarnya untuk menyemangati diri sendiri. :)-
@nikenharena
Categories
Keping Puzzle ^_^,
Opini-Qu ^_^
Langganan:
Postingan (Atom)