Hidup di dunia ini hanya sementara.
Ibarat kata hanya tempat pemberhentian dalam sebuah perjalanan.
Dalam pepatah Jawa disampaikan bahwa:
"urip ning donya iku mung mampir ngombe" atau dalam bahasa Indonesianya
"hidup di dunia ini hanya untuk mampir minum".
Maksud dari pepatah atau ungkapan tersebut adalah hidup di dunia ini hanya sementara.
Di pemberhentian yang sementara ini kita harus mengumpulkan sebanyak-banyaknya bekal untuk perjalanan selanjutnya, yaitu kehidupan yang kekal di akhirat kelak.
Bekal apa yang harus kita kumpulkan?
Bekal terpenting yang harus bawa adalah keimanan dan amal kebaikan kita.
Adanya keimanan kepada Allah SWT di kehidupan yang sementara ini maka kita akan berjalan sesuai dengan perintah-Nya. Menjalankan segala perintah dan menjauhi segala larangan-Nya. Diantaranya dengan senantiasa melakukan ibadah dan berbuat kebaikan.
Kewajiban seorang manusia hidup di dunia ini adalah untuk beribadah kepada Allah SWT.
Seperti yang telah difirmankan Allah dalam QS. Adz-Dzariat ayat 56, yang artinya:
"Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku."
Tujuan diciptakannya jin dan manusia adalah untuk beribadah kepada Allah SWT. Ibadah-ibadah yang harus dijalankan adalah ibadah yang bersumber pada Al-Qur'an dan Ash-Shunah. Ibadah yang kita lakukan diantaranya ibadah wajib dan ibadah sunah yang pelaksanaannya harus sesuai dengan yang telah dicontohkan oleh Rasulullah Muhammad SAW.
Di dunia yang sementara ini kita harus banyak menanam benih-benih kebaikan, yaitu dengan berbuat baik kepada sesama, memperbanyak sedekah, melakukan hal-hal yang bermanfaat. Meskipun kadang hasilnya tak bisa kita nikmati sekarang, semoga kelak di surga-Nya kita bisa memanen benih-benih kebaikan yang telah kita tanam di dunia. Aamiin.Wallahu a'lam bish-shawab
0 komentar:
Posting Komentar