Selasa, 29 April 2014

Kasih Ibu

By Belajar Bareng Bu Niken di 4/29/2014 04:13:00 PM 0 komentar


Ia laksana air, memberi kesegarkan kala dahaga mendera

Ia laksana api, memberi kehangatan pada tubuh yang kedinginan

Ia laksana mentari, memberi terang kala diri dilanda gelap gulita

Ia laksana embun pagi, memberi kesejukan pada gersangnya hati
Ia adalah kasih seorang Ibu

***

Semarang, 30 April 2014 
(06:11 WIB)

Jumat, 25 April 2014

Percaya akan Keajaiban-Nya

By Belajar Bareng Bu Niken di 4/25/2014 03:18:00 PM 0 komentar
Bahwa tak ada yang tak mungkin di dunia ini. Jika Ia menghendaki suatu hal terjadi, maka terjadilah.
Tak peduli seberapa rumitnya hal tersebut menurut pandangan manusia, namun jika Ia menghendaki, pastilah terjadi. Manusia hanya bisa berdo'a pada-Nya, meminta dengan sepenuh jiwa, disertai segala daya dan upaya meperjuangkan apa yang menjadi harapannya, cita-citanya. Jika tongkat nabi Musa as, tetiba berubah menjadi ular atas izin-Nya, maka tak ada yang tak mungkin jika Allah SWT akan mengabulkan apa yang menja di do'a-do'a hamba-Nya. Ya, aku percaya keajaiban itu ada.Hal yang harus dilakukan adalah tawakal kepada-Nya, setelah usaha terbaik dan do'a dilantunkan.

@nikenharena

Minggu, 20 April 2014

Belajar dari Semut

By Belajar Bareng Bu Niken di 4/20/2014 05:00:00 AM 0 komentar
Alhamdulillah, pagi ini langit cerah, burung-burung dan kupu-kupu beterbangan, menghiasi hijaunya alam. Udara segar yang bisa kita hirup sepuasnya tanpa harus membayar menambah lengkapnya pagi ini, sungguh sebuah nikmat yang patut disyukuri.

Pagi ini aku dan sahabat-sahabatku melakukan agenda rutin tiap pekan, di tengah-tengah hamparan taman yang menghijau berhiaskan warna-warni bunga, di salah satu sudut kampusku. Berbagi kabar, berdiskusi dan saling memberi semangat, merupakan agenda wajib yang kita lakukan, setelah sebelumnya kita membaca ayat suci Al-Qur'an bersama, hafalan Al-Qur'an, mendengarkan kultum dan taujih. Pertemuan ini biasa kami sebut sebagai mentoring. Sebuah asupan ruhiyah yang bisa mengingatkan kembali hakikat kita sebagai hamba Allah yang diciptakan untuk beribadah kepada-Nya, di sela-sela aktivitas yang mungkin menguras pikiran dan tenaga. Pertemuan ini ibarat oase di tengah gurun pasir, memberikan seteguk kesegaran bagi jiwa yang dahaga. Dan aku selalu menantikan kembali setiap pekannya.

Dalam setiap pertemuan, kami seringkali saling berbagi makanan, kadang-kadang oleh-oleh yang dibawa dari kampung halaman. Untuk pertemuan kali ini, salah satu sahabat membawakan oleh-oleh dari Riau, namanya kue Semprong, rasanya manis dan gurih, membuatku ingin makan lagi dan lagi. Seperti yang kita ketahui bahwa setiap ada makanan manis, seringkali di sekitarnya kita jumpai seekor serangga mungil berwarna hitam atau biasa kita sebut semut. Kalo pepatah mengatakan, dimana ada gula di situ ada semut.

Yang ingin aku ceritakan, bahwa ketika ada remah-remah kue yang jatuh di lantai, tiba-tiba ada seekor semut yang mendekati remahan kue yang cukup besar, bahkan ukurannya hampir lima kali ukuran tubuhnya. Pelan-pelan semut itu mendorong remahan kue menuju tempat yang lebih aman, sebelum menikmatinya.
Mungkin bagi kebanyakan orang, peristiwa tersebut adalah hal yang biasa. Namun, bagiku peristiwa itu adalah hal yang luar biasa. karena dari situ aku merasa diberi petunjuk oleh Allah, untuk belajar dari makhluk mungil bernama semut. Bahwa Allah SWT tidak akan membebani hamba-Nya melebihi kesanggupannya.

Ya, jika selama ini mungkin kita sering mengeluh atas ujian-ujian yang Allah berikan kepada kita, padahal itu adalah bentuk training dari Allah dalam menguji hamba-Nya untuk naik ke level yang lebih tinggi. Kita diminta untuk terus belajar bersabar, dan menjalani tiap ujian yang Allah beri dengan usaha dan do'a terbaik hingga lulus dari ujian tersebut. Dalam ayat cinta-Nya telah disebutkan bahwa bersama kesulitan pasti ada kemudahan. So, teruslah bersabar dan berikan usaha terbaik dalam tiap ujian yang kita lalui. Dan yang pasti kita harus belajar dari seekor semut.(Niken Harena)

(sebuah renungan untuk diriku sendiri)

Sabtu, 19 April 2014

Self Motivation

By Belajar Bareng Bu Niken di 4/19/2014 03:06:00 AM 0 komentar
"If you want a different RESULT,
 then you MUST change Your Action
Because if you take SAME ACTION everyday, 
you always get the same RESULT.”
(sebuah pesan)

"Untuk mendapatkan sebuah hasil yang berbeda, maka kamu harus mengubah cara/usahamu. Karena jika kamu mengambil cara/usaha yang sama setiap harinya, maka kamu akan selalu mendapatkan hasil yang sama. " Kira-kira maknanya seperti itu.

Kata-kata ini, memberiku semangat, bahwa untuk mendapatkan hasil yang lebih baik, maka aku harus mengubah usahaku menjadi lebih baik lagi.

Ya, aku yakin bahwa tiap usaha terbaik yang kita lakukan dengan disertai do'a dan harapan pada-Nya, maka insya' Allah kita akan mendapatkan hasil yang maksimal pula.

Semangat berproses menjadi pribadi yang lebih baik lagi. ^_^


Kamis, 17 April 2014

Masih ada lantai tuk bersujud pada-Nya

By Belajar Bareng Bu Niken di 4/17/2014 03:57:00 PM 0 komentar

Dan ia kembali menyadarkanku, bahwa setelah gerimis, bahkan hujan badai sekali pun, dibalik semua itu akan ada banyak hal yang lebih indah. Jika pelangi masih malu-malu menunjukkan parasnya, maka masih ada langit cerah, hangatnya sinar mentari dan udara segar yang menghiasi alam semesta.

Begitu pula dengan hidupmu, dibalik ujian yang menyapa, akan ada hikmah yang tlah Ia sisipkan dalam tiap episode peristiwa, tugasmu untuk menemukannya. Jika tak ada bahu tuk bersandar, maka masih ada lantai tuk bersujud pada-Nya. Bersyukur dan memohon ampun pada-Nya.

Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?

@nikenharena

Hati yang Gerimis

By Belajar Bareng Bu Niken di 4/17/2014 02:15:00 AM 0 komentar
Meski berusaha untuk menahannya agar tak tumpah,
namun tetap saja semua kan berjalan mengikuti titah-Nya,
dan sore ini langit kembali gerimis, awan lembut menitikkan air kehidupan,
seperti itu pula hatiku, hati yang gerimis.

@nikenharena

Selasa, 15 April 2014

Kunang-Kunang

By Belajar Bareng Bu Niken di 4/15/2014 08:01:00 PM 0 komentar
Setitik sinar terang
Terbang melayang
Mencipta bayang-bayang
Dirimu kunang-kunang

Kunang-kunang dilengkapi dengan sistem yang menakjubkan. Serangga ini memiliki organ dalam tubuhnya yang memancarkan cahaya berpendar. Cahaya ini sangat penting bagi kelestarian jenisnya, sebab kunang-kunang betina dan jantan mengenali jenis kelamin masing-masing berdasarkan cahaya mereka.
Organ berpendar pada kunang-kunang terdiri atas tiga lapisan, persis seperti lampu depan mobil. Sel-sel yang menghasilkan cahaya berada pada lapisan paling bawah. Sel-sel ini bertugas menghasilkan zat yang mudah terbakar. Zat ini bereaksi dengan oksigen di bawah kendali sebuah enzim. Akibat reaksi kimia ini, cahaya berpendar yang proses pembuatannya mirip seperti pada pabrik ini, pertama-tama diteruskan ke lapisan cekung terdekat, dan kemudian ke lapisan transparan bagian atas di mana cahaya ini dipantulkan.
Kualitas sempurna dan tingkat produktifitas 98% dari cahaya berpendar ini mengejutkan para ilmuwan yang meneliti kunang-kunang. Bola lampu yang digunakan manusia untuk penerangan hanya mampu mengubah 5% dari energi yang diterimanya menjadi cahaya, sedangkan 95% sisanya terbuang dalam bentuk panas. Karena 95% panas yang dihasilkan inilah kita tidak tahan menyentuh bola lampu yang sedang menyala. Meskipun kunang-kunang menghasilkan cahaya hampir 20 kali lebih besar dari bola lampu, suhu kunang-kunang tidak naik karena sifat dingin cahaya mereka. Manusia hanya mampu membuat cahaya dingin di laboratorium setelah melakukan serangkaian reaksi kimia.
Jelas tidak masuk akal untuk mengatakan bahwa sistem pencahayaan rumit ini telah dirancang dan kemudian ditempatkan dalam tubuh serangga mungil ini dengan sendirinya.
Kesempurnaan dalam tubuh kunang-kunang memperlihatkannya sebagai hasil dari hikmah yang agung and ilmu yang tak terbatas. Allah menciptakan semua jenis makhluk hidup dengan cirinya masing-masing dan; melalui semua ini, memperlihatkan kepada kita Kekuasaan-Nya Yang Kekal. Dalam sebuah ayat Alqur’an, manusia diperintah agar memikirkan kenyataan ini:.
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan makhluk-makhluk yang melata yang Dia sebarkan pada keduanya. Dan Dia Maha Kuasa mengumpulkan semuanya apabila dikehendaki-Nya. (QS. Asy-Syuuraa, 42:29)
Sumber: ada di sini

Minggu, 13 April 2014

Biarkan tetap Diam

By Belajar Bareng Bu Niken di 4/13/2014 11:28:00 PM 0 komentar


Biarkan diam itu tetap diam,
tak perlu tergesa-gesa, 
nikmati alur ceritanya,
iringi tiap episode hidup dengan usaha dan do'a terbaik,
hingga sang waktu yang kan menjawab dengan takdir-Nya,
yakinlah, selalu ada makna dibalik peristiwa.
@nikenharena

Rabu, 09 April 2014

Cerita dibalik 9 April 2014

By Belajar Bareng Bu Niken di 4/09/2014 09:37:00 AM 0 komentar
Semua ini tentang keikhlasan untuk berjuang
tentang perjuangan penuh kesabaran
dan pada akhirnya hanya pada Allah SWT sajalah kembalinya pengharapan.

Senin, 07 April 2014

Puisiku

By Belajar Bareng Bu Niken di 4/07/2014 11:30:00 PM 0 komentar
Hujan

oleh: Niken Harena

Tes.. tes.. tes..
Gemericik suaramu kala menetes

Jatuh
Menyusuri lembah ilalang
Menghias siang
Membasahi tanah gersang


Tes.. tes.. tes..
Suaramu merdu
Menambah syahdu
Hati yang mengharu biru

Tes.. tes.. tes..
Semua menunggu hadirmu
Memberi kesegaran
Membawa aroma kedamaian

Tes.. tes.. tes..
Kala kau tiba
Doa-doa terbaik mengalun
Dari jiwa-jiwa perindu surga
Berharap do'anya kan diijabah oleh-Nya

Semarang, 8 April 2014 (13:27)






Minggu, 06 April 2014

Mengambil Hikmah dalam Sebuah Peristiwa

By Belajar Bareng Bu Niken di 4/06/2014 08:38:00 PM 0 komentar
Kembali bercerita tentang peristiwa saat aku bimbingan bersama dosen pembimbingku.
Di sebuah tempat duduk dari semen, di bawah naungan pohon yang rindang, di salah satu sudut fakultasku.

Ceritanya insya' Allah nyusul, dicatat dulu agar tak terlupa. ^_^

Tersenyumlah

By Belajar Bareng Bu Niken di 4/06/2014 06:35:00 PM 0 komentar



Tersenyumlah, meski hatimu sedang terluka. 

Tersenyumlah, kala dirimu sedang berduka. Karena sejatinya bukan hanya karna kau bahagia lalu tersenyum, namun tersenyumlah maka kau akan merasakan kebahagiaan. 

Tersenyumlah, karena senyum adalah sedekah yang paling mudah. 

Tersenyumlah, barangkali di seberang sana ada orang-orang yang bahagia ketika melihatmu tersenyum.

(Niken Harena 2014)

Sabtu, 05 April 2014

Belajar dari Burung Pipit

By Belajar Bareng Bu Niken di 4/05/2014 04:38:00 PM 0 komentar




Pagi ini kulihat seekor burung pipit mematuk-matuk biji yang ukurannya bahkan lebih besar dari  paruhnya. Berkali-kali ia mencoba mematuk biji yang sedikit keras itu. Meski tak kunjung berhasil ia tetap berusaha hingga akhirnya biji itu tercengkeram dengan sempurna oleh paruhnya. Perilakunya terus kuamati.

Perlahan ia terbang tinggi menuju sebuah dahan pohon mahoni. Kemudian mendekati sebuah sarang dan perlahan diletakkannya biji itu pada sarangnya. Beberapa saat kemudian ia mematuk dan memunguti remah-remah bijian itu untuk disuapkan pada paruh anak-anaknya yang telah lama menanti.

Pagi ini kudapati satu pelajaran kehidupan dari seekor burung pipit.
Tentang perjuangan dan ketulusan kasih induk pada anaknya. Bahwa setiap manusia yang bergelar orang tua selalu memberikan dan menginginkan yang terbaik untuk anaknya.

Terima kasih Ibu, karena engkau telah merawatku dan mencurahkan kasih sayangmu untuk anakmu. Maafkan aku yang belum bisa memenuhi harapmu. 
Sampai kapan pun tak bisa ku membalas segala yang telah engkau berikan.
Doakan anakmu selalu Ibu, agar bisa menjadi wanita yang lembut dan pengasih sepertimu. Dan ku berdo'a semoga Allah SWT memberikan kesehatan, keberkahan hidup dan kasih sayang-Nya padamu, Ibu. Aamiin.

Terima kasih Ayah, telah membimbingku dan memberikan kepercayaan untukku dalam menentukan jalan hidupku. Maafkan anakmu yang belum bisa memenuhi harapmu. Doakan anakmu Ayah, agar selalu dalam jalan kebenaran dalam mengarungi samudera kehidupan. Dan ku berdo'a semoga Allah SWT memberikan kesehatan, keberkahan hidup dan kasih sayang-Nya padamu, Ayah. 
Aamiin.

" Jadilah wanita yang mampu menjaga diri, menjaga kesucian diri dimana pun engkau berada, Nak."
Kan ku ingat selalu pesanmu, Ibu.

"Jadilah seorang manusia yang dewasa, mampu mempertanggungjawabkan apa yang menjadi pilihanmu dan atas apa yang engkau kerjakan, jadilah seorang yang bertakwa pada Allah SWT."
Terima kasih Ayah, atas nasihatmu. Semoga ku bisa selalu menjaga dan menjadi anak yang soleha. 

Terima kasih Ibu, terima kasih ayah. Telah membesarkan kami, anak-anakmu. Semoga kami bisa mewujudkan apa yang menjadi harapanmu. Aamiin.


-Memoar suatu pagi di teras Masjid Baitul Alim FMIPA UNNES-


(Niken Harena 2013)



 

Puzzle Kehidupan Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea