Sabtu, 05 April 2014

Belajar dari Burung Pipit

By Belajar Bareng Bu Niken di 4/05/2014 04:38:00 PM




Pagi ini kulihat seekor burung pipit mematuk-matuk biji yang ukurannya bahkan lebih besar dari  paruhnya. Berkali-kali ia mencoba mematuk biji yang sedikit keras itu. Meski tak kunjung berhasil ia tetap berusaha hingga akhirnya biji itu tercengkeram dengan sempurna oleh paruhnya. Perilakunya terus kuamati.

Perlahan ia terbang tinggi menuju sebuah dahan pohon mahoni. Kemudian mendekati sebuah sarang dan perlahan diletakkannya biji itu pada sarangnya. Beberapa saat kemudian ia mematuk dan memunguti remah-remah bijian itu untuk disuapkan pada paruh anak-anaknya yang telah lama menanti.

Pagi ini kudapati satu pelajaran kehidupan dari seekor burung pipit.
Tentang perjuangan dan ketulusan kasih induk pada anaknya. Bahwa setiap manusia yang bergelar orang tua selalu memberikan dan menginginkan yang terbaik untuk anaknya.

Terima kasih Ibu, karena engkau telah merawatku dan mencurahkan kasih sayangmu untuk anakmu. Maafkan aku yang belum bisa memenuhi harapmu. 
Sampai kapan pun tak bisa ku membalas segala yang telah engkau berikan.
Doakan anakmu selalu Ibu, agar bisa menjadi wanita yang lembut dan pengasih sepertimu. Dan ku berdo'a semoga Allah SWT memberikan kesehatan, keberkahan hidup dan kasih sayang-Nya padamu, Ibu. Aamiin.

Terima kasih Ayah, telah membimbingku dan memberikan kepercayaan untukku dalam menentukan jalan hidupku. Maafkan anakmu yang belum bisa memenuhi harapmu. Doakan anakmu Ayah, agar selalu dalam jalan kebenaran dalam mengarungi samudera kehidupan. Dan ku berdo'a semoga Allah SWT memberikan kesehatan, keberkahan hidup dan kasih sayang-Nya padamu, Ayah. 
Aamiin.

" Jadilah wanita yang mampu menjaga diri, menjaga kesucian diri dimana pun engkau berada, Nak."
Kan ku ingat selalu pesanmu, Ibu.

"Jadilah seorang manusia yang dewasa, mampu mempertanggungjawabkan apa yang menjadi pilihanmu dan atas apa yang engkau kerjakan, jadilah seorang yang bertakwa pada Allah SWT."
Terima kasih Ayah, atas nasihatmu. Semoga ku bisa selalu menjaga dan menjadi anak yang soleha. 

Terima kasih Ibu, terima kasih ayah. Telah membesarkan kami, anak-anakmu. Semoga kami bisa mewujudkan apa yang menjadi harapanmu. Aamiin.


-Memoar suatu pagi di teras Masjid Baitul Alim FMIPA UNNES-


(Niken Harena 2013)



0 komentar:

Posting Komentar

 

Puzzle Kehidupan Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea